Waktu Saat Ini di Denpasar, Bali

SELAMAT DATANG

Foto saya
Selamat datang di blog saya. Ini adalah blog pertama yang saya buat, masih coba-coba dan belum ada yang sempurna di beberapa sisi. Blog ini saya isi dengan info-info, berita, maupun cerita-cerita yang bisa saling dibagi-pakaikan. Mohon masukan dari teman-teman di shoutbox atau menjadi follower saya di bawah. Terima kasih ya!

Selasa, 21 September 2010

Paus Yohanes Paulus II


Paus Yohanes Paulus II terlahir dengan nama Karol Jozef Wojtyla (atau Karol Wojtyla) di kota Wadowice, Polandia pada tanggal 18 Mei 1920. Beliau adalah uskup non-Italia pertama sejak kepemimpinan Paus Adrianus VI yang menjabat hanya setahun di periode 1522-1523 saja. Paus Yohanes Paulus II juga telah melakukan lawatan ke berbagai belahan dunia dan merupakan Paus dengan jabatan terlama ketiga setelah Paus Pius IX dan Santo Petrus.




Pada umur 21 tahun, Karol Wojtyla hidup seorang diri karena ibu, ayah, dan kakak laki-lakinya sudah meninggal. Karol bekerja sebagai penambang batu dan bekerja di sebuah pabrik kimia di kotanya, yang pada waktu itu kota Wadowice sedang dalam pengaruh sangat buruk dari pendudukan Nazi di daratan Eropa. Karol juga dikenal sebagai pemuda berbakat di bidang olahraga, seni (terutama sandiwara) dan bahasa. Setelah menjabat di kemudian hari, tercatat Karol menguasai dan fasih berbahasa Inggris, Italia, Perancis, Jerman, Slovakia, Rusia, Spanyol, dan tentu saja bahasa ibunya, bahasa Polandia.

Berikut adalah biografi Paus Yohanes Paulus II sejak pertama kali beliau diangkat penjadi pastor dan masuk di komunitas gereja:
  • 1 November 1946 ..... Ditahbiskan sebagai pastor, dan saat itu Karol mengajar Ilmu Etika di Universitas Jagiellonian di kota Krakow dan Universitas Katoki di Lublin
  • 1958 ..... Diangkat menjadi Uskup Pembantu
  • 1962 ..... Diangkat menjadi Uskup
  • 30 Desember 1963 ..... Diangkat menjadi Uskup Agung kota Krakow oleh Paus Paulus VI. Sejak pengangkatannya, Karol mengikuti Konsili Vatikan II dan memberikan kontribusi besar pada dokumen-dokumen penting yang nantinya dicetuskan sebagai "Pernyataan tentang Kebebasan Beragama" dan "Konstitusi Pastoral Gereja dalam Dunia Modern"
  • 1967 ..... Diangkat sebagai Kardinal oleh Paus Paulus IV
    • Paus Paulus IV meninggal pada Agustus 1978. Karol menghadiri Konklaf Paus yang kemudian menetapkan Albino Luciani, seorang Kardinal Venesia sebagai penerusnya bergelar Paus Yohanes Paulus I. Tak berselang berapa lama, di bulan Oktober 1978 Paus Yohanes Paulus I wafat dan Karol harus kembali menghadiri Konklaf Paus yang ke-II
  • 16 Oktober 1978 ..... Diangkat sebagai Paus bergelar Paus Yohanes Paulus II
    • Pada Konkalf Paus ke-II di Vatikan, Koral menang dalam pemungutan suara tetapi hanya sebagai pemenang cadangan, dimana Karol mendapat dukungan setelah dua orang kandidat terpilih yaitu Kardinal Giuseppe Siri (Uskup Agung Genoa) dan Kardinal Giovanni Benelli (Uskup Agung Florence) memenangkan suara dengan beda sedikit tipis
    • Paus Yohanes Paulus II mengalahkan seluruh calon yang lain jika dilihat dari segi usia, kondisi fisik dan kewarnegaraannya. Ini menjadikan Paus Yohanes Paulus II terpilih sebagai Paus non-Italia pertama selama kurun 455 tahun terakhir sejak Paus Adrianus VI di tahun 1522 
    • Sejak pengangkatannya, banyak pihak yang beranggapan bahwa Paus Yohanes Paulus II akan menjadi seorang tokoh Paus atau pemimpin Gereja Katolik yang sangat dominan di abad XX dan disebut-sebut kemampuan dan kharismanya melebihi Paus Paulus VI, Paus Pius XII, dan Paus Yohanes XXIII
    • Selama menjabat, Paus tidak pernah mengenakan Tiara Paus-nya (mahkota) karena ingin menunjukkan Pelayan Para Pelayan Ilahi, suatu sikap yang sangat bersahaja
  • Juni 1979 ..... Paus berkunjung ke Polandia dan mengadakan sebuah misa besar di kota Warsawa, ini menjadi sejarah pemersatu gerakan Buruh Polandia Solidaritas
  • 13 Mei 1981 ..... Pecobaan penembakan oleh seorang warga kebangsaan Turki bernama Mehmet Ali Ağca dimana saat itu Paus bertemu umat di lapangan Santo Petrus mengendarai mobil terbuka. Mehmet Ali Agca akhirnya dihukum seumur hidup
    • Dikatakan dokumen-dokumen penting dari negara-negara mantan anggota Uni Soviet menunjukkan bahwa KGB (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti atau disebut juga Komisi Keamanan Negara) bertanggung jawab
    • Motif pembunuhan masih diperdebatkan. Salah satu kemungkinan ialah bahwa rezim komunis Uni Soviet takut akan pengaruh Paus Yohanes Paulus II ini akan stabilitas negara-negara satelit Soviet di Eropa Timur, terutama di Polandia sendiri
    • Versi lain menyebutkan bahwa ada pihak yang menuduh orang-orang dalam Vatikan yang memberi perintah, terutama faksi kaum Freemason yang menentang Karol Wojtyła dan kelompok Opus Dei, yang salah satu pemimpinnya adalah Kardinal Casaroli. Mehmet Ali Ağca sendiri masih bungkam dalam mengungkapkan kebenaran percobaan pembunuhannya, meski ia sering memberikan petunjuk bahwa ia mendapatkan pertolongan dari orang dalam Vatikan
    • 27 Desember 1983 ..... Paus bertemu dengan Mehmet Ali Ağca di penjara. Paus tidak menceritakan perihal ini kepada publik dan menganggapnya sebagai sebuah rahasia antara Paus dan pembunuhnya. Paus sudah beranggapan bahwa beliau mengampuni sang pembunuh
  • 12 Mei 1982 ..... Percobaan pembunuhan oleh seorang Pastor berkewarganegaaran Spanyol bernama Juan María Fernández y Krohn menggunakan bayonet (sejenis pucuk pisau kecil) namun berhasil digagalkan oleh para penjaga Paus
    • Pastor tersebut menentang reformasi Konsili Vatikan II dan memanggil Paus seorang "agen dari Moskwa"
    • Ia kemudian divonis hukuman penjara enam tahun dan berikutnya diekstradisi dari Portugal
  • 1989 ..... Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Indonesia
    •  Kota-kota yang dikunjunginya adalah Jakarta, Medan (Sumatra Utara), Yogyakarta Jawa Tengah dan DIY) dan Dili (Timor Timur)
    • Setelah berkunjung ke Indonesia, komentarnya ialah : "Tidak ada negara yang begitu toleran seperti Indonesia di muka bumi."
  • Januari 1995 ..... Percobaan pembunuhan Paus menggunakan bom bunuh diri 
    • Diketahui bahwa percobaan tersebut dilakukan oleh sekelompok orang yang merupakan gabungan dari Operasi Bojinka, sebuah serangan terorisme masal yang dikembangkan oleh anggota kaum ekstremis Ramzi Yousef dan Khalid Sheik Mohammed
    • Seorang bom bunuh diri yang menyamar sebagai seorang pastor direncanakan mendekati parade Paus dan meledakkan diri. Namun sebelum tanggal 15 Januari 1995, sebuah kebakaran dalam sebuah apartemen membawa para penyidik ke komputer laptop Yousef yang berisikan rencana-rencana teror mereka
    • Ramzi Yousef dicekal sebulan kemudian, sedangkan Khalid Sheik Mohammed dicekal sekitar tahun 2003 
  • 2001 ..... Paus divonis penyakit Parkinson yang mengakibatkan pergerakan dan pendengarannya terbatas
  • 31 Maret 2005 ..... Paus menderita penyakit demam tinggi yang diakibatkan infeksi saluran uriner. Paus saat itu tidak dibawa ke rumah sakit karena berkeinginan untuk meninggal di Vatikan. Pada saat yang sama, Gereja Katolik Roma memberinya Sakramen Perminyakan
Paus Yohanes Paulus wafat pada tanggal 2 April 2005 di Istana Apostolik, Vatikan pada umur 84 tahun. Basilika Santi Petrus menjadi saksi para pengunjung untuk dapat menyaksikan Paus dari dekat selama 2 - 5 April 2005 untuk kemudian akhirnya dimakamkan tanggal 8 April 2005 di gua-gua di bawah Basilika, tempat makam para Paus terdahulu. Misa Requiem dipimpin oleh Kardinal Joseph Ratzinger sebagai Pejabat Tinggi Dewan Kardinal.


 

Mengenai "Konstitusi Pastoral Gereja dalam Dunia Modern" dan "Pernyataan tentang Kebebasan Beragama" 

Gaudium et Spes atau Konstitusi Pastoral tentang Gereja di Dunia Dewasa Ini adalah dokumen puncak dari Konsili Vatikan Kedua. Konstitusi ini disetujui oleh para Uskup dalam sebuah pemungutan suara 2.307 berbanding 75, dan diresmikan oleh Paus Paulus VI pada 7 Desember 1965. Judul Gaudium et Spes atau Kegembiraan dan Harapan (dalam Bahasa Inggris "Joy and Hope") diambil dari baris pertama dokumen ini, sebagaimana umumnya dokumen Gereja Katolik dinamai.

Dignitatis Humanæ atau Pernyataan tentang Kebebasan Beragama adalah salah satu dokumen yang signifikan dari Konsili Vatikan Kedua. Pernyataan ini disetujui oleh para Uskup dalam sebuah pemungutan suara 2.308 berbanding 70.
Judul Dignitatis Humanæ atau Martabat Pribadi Manusia (dalam Bahasa Inggris "Of the Dignity of the Human Person" diambil dari baris pertama dokumen, sebagaimana umumnya dokumen Gereja Katolik dinamai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar